Sejak Malam Itu

Kala itu, aku melihatmu baru tiba di Jakarta. Kamu membawa koper berat, menyeretnya pelan di trotoar. Tatapanku berubah — dari datar menjadi tersenyum tipis. Jantungku berdetak lebih cepat, dan aku merasa canggung.

Aku merasa bulan begitu terang malam itu, seakan menyatu dengan suasana. Suara halus kereta dan kendaraan lain terdengar di kejauhan. Angin berhembus pelan, membuat malam terasa pas.

Terkadang, kebahagiaan itu hadir dari hal-hal sederhana, dari sekejap mata yang tertangkap indera.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top